Selasa, 04 November 2014

Benny Wenda (Penghianat Masyarakat Papua)



Benny Wenda (lahir di Lembah Baliem, Papua, 17 Agustus 1974 merupakan tokoh separatis Papua yang berada di Inggris. Sekitar tahun 1970, Wenda muda hidup di sebuah desa terpencil di kawasan Papua Barat. Di sana, dia hidup bersama keluarga besarnya.

Saat ini Benny wenda berada di Inggris dan menjadi warga negara inggris, dari sinilah Wenda mulai berkoar-koar tentang Free West Papua dan menjual isu – isu yang sama sekali tidak masuk akal bahwa tidak lama lagi Papua akan segera merdeka. 

Akhir-akhir ini beredar lagi isu tentang kebohongan Wenda yang coba mempengaruhi/ memprovokasi masyarakat papua agar percaya terhadap Wenda. Wenda berkoar bahwa tanggal 21 Desember, Papua resmi Merdeka, hal ini sudah mendapat dukungan dari beberapa negara seperti Korea Selatan, New Zealand, Uni Eropa, Prancis, Inggris, Israel dan hasilnya akan di umumkan kepada Seluruh Dunia pada 24 Desember 2014.

Entah apa yang ada di benak pria asli papua ini, Jelas sekali ini hanyalah berita angin yang merupakan gula penyemangat bagi masyarakat papua, karena jelas papua adalah merupakan bagian dari bingkai Nusantara Indonesia, dan itu sah. 

Sidang umum PBB bulan September yang di hadiri langsung oleh Mantan Presiden Indonesia SBY ini sama sekali tidak ada pembahasan tentang Papua, apalagi akan merdekanya papua pada tanggal 21 Desember, Benny juga mengisukan bahwa negara seperti Korea Selatan, New Zealand, Uni Eropa, Prancis, Inggris, dan Israel mendukung akan Merdekanya Papua, padahal Negara-negara tersebut sangat mendukung dan menghormati kedaulatan NKRI. Tidak ada negara di dunia ini yang mengetahui apalagi mendukung Papua Merdeka. Dikatakan lagi bahwa hasil sidang akan di umumkan pada tanggal 24 Desember 2014, Perlu diketahui bahwa semua hasil sidang PBB Sudah diumumkan melalui Website secara terbuka ke seluruh Dunia.
 
Jelas sekali bahwa Benny Wenda merupakan Pembohong dan penghianat jahat dan lebih mementingkan pihak asing dari pada masyarakat Papua. Karena tidak satupun hal yang dikatakannya itu masuk akal dan nalar kita, Untuk masyarakat Papua agar memilah mana yang yg benar dan mana yang salah, mana yang harus di dengar dan mana yang harus tidak di dengarkan. A-p

0 komentar:

Posting Komentar