Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya….

Punya kemampuan memang baik, Tapi kemampuan menemukan kemampuan dalam diri orang lain adalah tes yang sesungguhnya.

Berjalanlah serentak dalam berisan dan bersihkan udara

“Wanita yang cantik tanpa pribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa”

Hiasilah kehidupan ini dengan senyuman kerana ia melambangkan kehidupan yang harmoni.

Selasa, 24 November 2015

OPM Menyerang Anggota TNI

Entah apa yang ada di pikiran Para pembuat resah yang masih saja ingin mencoba memperkeruh keadaan di tanah damai Papua ini. Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selalu saja membuat ulah, kali ini mereka menyerang salah satu anggota TNI yang bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 753/Raider berpangkat Praka a.n Agus Bintara yang pada saat itu sedang bersama keluarga.

Kejadian bermula pada saat Praka Agus Bintara sedang ke salah satu warung makan di kota Biak bersama sang istri dan seorang anaknnya. Di saat yang bersamaan Pelaku yang bernama Antonius Kabarek alias Toka datang bersama 2 (Dua) orang temannya dalam keadaan mabuk dan membuat keributan serta membentak Praka Agus dengan kata-kata kasar dengan kalimat “Kamu anggota TNI Angkatan darat saya tidak takut” . 

Melihat hal tersebut Praka Agus lebih memilih menghindari masalah karena sadar bahwa Antonius terpengaruh oleh minuman keras yang di konsumsinya tersebut. Praka Agus tidak menggubris Antonius dan membayar makanan dan ingin meninggalkan warung tersebut bersama istri dan anaknya. Saat ingin keluar dari warung, Praka Agus dan keluarga diiukuti oleh Antonius bersama 2 rekannya dan langsung mendorong Istri dan anak Praka Agus hingga terjatuh, melihat hal itu Praka Agus tidak tinggal diam dan langsung memukul Antonius dan terjadilah perkelahian tepat di depan warung. Melihat rekannya sedang berkelahi, rekan dari Antonius pun pergi membawa parang di rumah yang tidak jauh dari warung tersebut dengan menggunakan motor. Teman Antonius yang datang ke TKP dengan membawa parang langsung memberikan parang kepada Antonius dan terjadilah aksi Pemarangan terhadap anggota TNI.

Alhasil tangan dari Praka Agus pun berlumuran darah karena menangkis parang yang dikebaskan oleh Antonius. Istri dari Praka Agus yang melihat langsung kejadian itu segera menelpon ke Kompi dan melaporkan kejadian. Anggota Kompi yang datang pada saat itu tidak menemukan Teersangka yang sudah kabur terlebih dahulu. Anggota Kompi pun melanjutkan pencarian ke salah satu Pondok tempat Antonius dan membongkarnya. Sampai saat ini masih dilakukan pencarian terhadap Sdr. Antonius bersama dua rekannya tersebut.


Pencarian yang dilanjutkan oleh pihak Kepolisian Biak Numfor ke rumah tersangka berhasil menemukan 1 rompi loreng, 1 baju loreng milik TNI AU, 1 buah foto dengan menggunakan Bendera Bintang Kejora dengan membawa senjata pada foto tersebut. Hal-hal seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi, jelas ketiga orang ini bersalah dan harus mendapat hukuman sesuai aturan yang berlaku. Jika ingin Papua damai maka jangan buat keadaan di Biak ataupun di Papua kembali panas karena ulah ketiga orang dungu tersebut.