Jayapura – Meningkatkan pentingnya perlindungan bahaya
tentang penyebaran HIV/AIDS di tanah papua, maka 1 Desember nanti, seluruh
elemen masyarakat khususnya di Papua bersama-sama akan memperingati hari AIDS
sedunia, Sebuah aksi untuk menunjukkan kepedulian
terhadap Orang Dengan virus berbahaya HIV AIDS (ODHA) dan keprihatinan
banyaknya kasus baru yang muncul.
Karena bagaimanapun Penyebarannya
penyakit HIV/AIDS sendiri telah sampai kepada ambang yang memprihatinkan, untuk
itu bersama-sama kita mengingatkan kembali agar lebih waspada dan menghindari
segala bentuk prilaku yang dapat mendekatkan kepada ancaman penyakit HIV/AIDS
yang sampai sekarang ini belum ada obatnya.
Dalam perayaannya nanti
akan di lakukan serentak dibeberapa daerah di Papua, mengingat pentingnya untuk
meningatkan kembali tentang pencegahan agar tidak terjangkit dari virus yang
sangat mematikannya tersebut. Mengenai perayaan yang bertepatan dengan tanggal
yang diklaim sebagai hari besar OPM (organisasi Papua Merdeka), Setiap tanggal
1 Desember, masyarakat Papua selalu khawatir akan terjadinya kekacauan atau
kerusuhan dalam setiap aktivitas
kegiatan sehari-hari, karena organisasi tersebut dalam melakukan perayaannya
tersebut mereka melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora dan tidak
segan-segan mengancam warga untuk ikut dan bergabung dalam upacara tersebut.
Mereka mengklaim bahwa tanggal 1 Desember 1961 adalah hari di mana Papua Barat
menyatakan diri merdeka dari Belanda.
Dampak
yang terjadi selama ini setiap 1 Desember masyarakat di Papua cenderung
mengalami kecemasan dan ketakutan, namum segala upaya dilakukan agar tidak
berimbas kepada stabilitas keamanan karena isu-isu yang timbul dan di hembus
kan oleh kelompok Kriminal Bersenjata yang seringkali melakukan teror sebagai
bentuk keberadaanya pada publik.
Namun
demikian tidak menciutkan nyali masyarakat Papua untuk tetap memperingatai hari
AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember nanti memberi tahukan kepada masyarakat
luas akan bahaya Virus yang sangat mematikan tersebut. Masyarakat Papua
berharap semangat perayaan nanti tak hanya merupakan semangat seremonial tapi
lebih merupakan spirit atau motivasi kita bersama untuk menanggulangi HIV-AIDS
dan membuat masyarakat Jakarta sehat terhindar dari HIV& AIDS.