Yohana Susana Yembise |
Penunjukan Yohana sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak sudah diduga sebelumnya karena namanya santer
disebut-sebut duduk dalam jabatan itu.
Yohana Susana Yembise merupakan dosen Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua. Dia adalah
perempuan pertama Papua yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang desain silabus dan material
development.
Istri dari Leo Danuwira ini lahir di Manokwari, 1 Oktober
1958. Yohana dikukuhkan menjadi profesor doktor oleh Rektor Universitas
Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, Festus Simbiak, di Auditorium Uncen, 14
November 2012. Sebelum Yohana didaulat menjadi profesor, dia memiliki segudang
pengalaman dan jabatan dalam pekerjaan.
Dosen perempuan pertama Papua bergelar profesor ini
menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura hingga tahun 1971.
Lalu, dia melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Nabire dan menyelesaikannya
tahun 1974. Pendidikan selanjutnya di bangku SMA Negeri Persiapan Nabire.
Setelah lulus sekolah, tahun 1985, Yohana melanjutkan
pendidikan sarjana (S-1) pada Program Studi Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni FKIP Uncen. Semasa kuliah, dia bekerja sebagai asisten dosen di
program studi yang digelutinya selama tiga tahun, yakni sejak 1983-1986.
Lompatan jabatan perempuan asli Papua ini boleh dibilang
cepat. Tahun 1992 menjadi Diplomat Applied Linguistic TEFL (Dip TEFL) dari
Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO Singapore. Meski sudah bekerja,
ia tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan. Pada 1994 ia menyelesaikan
pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia
Canada, dengan gelar Master of Art (MA).
Berbagai pengalaman semasa sekolah hingga menjajaki dunia
kerja baik dalam negeri maupun luar negeri sudah dialami Yohana. Di antaranya,
menjabat sebagai Ketua Tim Seleksi Guru Bahasa Inggris SMP, SMK, dan SMA di
Kabupaten Merauke untuk persiapan pengiriman guru Bahasa Inggris ke Sunshine
Coast University Australia. Pengalaman luar negeri, di antaranya, pernah
sebagai anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship
beasiswa ADS/USAID tahun 2011.
Segudang pengalaman organisasi juga dimiliki Yohana, di
antaranya terlibat dalam kegiatan kesenian yang disponsori Badan Kesenian
Daerah Kabupaten Paniai di Nabire sejak 1974-1978. Dia juga pernah menjadi
Wakil Ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984.
Dari sejumlah pengalaman dan pekerjaan yang dialami,
perempuan Biak ini menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak. Salah satu
di antaranya adalah menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi
sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Bukan hanya itu, sejak masih kuliah, Yohana termasuk salah
satu peserta pertukaran pemuda antara Indonesia dan Kanada. Yohana Yembise juga
terpilih mewakili Papua bersama pemuda Indonesia ke Kanada. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa orang papua bisa dan mampu menjadi panutan sekaligus contoh bagi putra putri asli papua agar lebih baik dalam berpendidikan dan nantinya agar ada penerus / pemimpin-pemimpin selanjutnya yang berasal dari Papua. a-p
0 komentar:
Posting Komentar